Terciptanya pesawat terbang
Terinspirasi burung, orang zaman dahulu
membayangkan rasanya terbang tinggi di angkasa. Tak sekedar membayangkan,
sebagian dari mereka mencoba terbang dan menciptakan sayap seperti burung. Mereka
mengira kepakan sayap itulah yang bisa membuat terbang. Ternyata, tidak.
Setelah beberapa penemuan awal, seperti
yang dilakukan Leonardo da Vinci, diketahui bahwa sayap tetap kakulah yang
menyebabkan suatu objek bisa terbang atau terangkat. Bukan kepakan sayap. Sayap
yang kaku itu member gaya angkat pada pesawat. Ini dikarenakan bentuk penampang
sayap dibuat sedemikian rupa atau aerofoil sehingga terjadi perbedaan tekanan
udara di atas dan di bawah sayap hingga tercipta aliran udara yang member gaya
angkat.
Agar
pesawat dapat bergerak, baik di darat maupun di udara, perlu ada gaya dorong.
Disinilah dibutuhkan mesin pada pesawat. Prinsipnya, hasil pembakaran bahan
bakar dan udara akan menggerakkan turbin atau baling-baling pada mesin pewasat
hingga menghasilkan gaya dorong yang menggerakkan pesawat.
Gaya
angkat pada sayap dan gaya dorong pada mesin inilah yang membuat pesawat bisa
terbang dan dikendalikan menuju tujuan tertentu. Kedua gaya ini pula bisa
mengatasi hambatan-hambatan pergerakan pesawat, yaitu hambatan gaya gravitasi
yang menarik pesawat ke bawah dan gaya hambatan lain yang menarik pesawat ke
belakang. Pesawat pun dapat terbang secara stabil.
Penemu pesawat pertama yang dapat terbang
dan dikendalikan adalah Orville dan Wilbur Wright atau Wright bersaudara asal
Amerika Serikat pada tahun 1903. Dari waktu ke waktu, teknologi pesawat terbang
terus berkembang dan tercipta bergagai jenis pesawat.
Sumber : Majalah Kampung Permata
Tidak ada komentar:
Posting Komentar