Minggu, 22 Maret 2015

10 Fakta dan Informasi Menarik tentang Matahari

Matahari telah mengilhami mitologi
di hampir semua budaya, termasuk
Mesir kuno, Aztec, penduduk asli
Amerika, dan Cina.
Matahari sebenarnya merupakan
bintang terdekat dengan bumi.
Interaksi antara matahari dan bumi
mendorong dinamika musim, arus
laut, cuaca, dan iklim.
Temukan lebih lanjut fakta tentang
matahari berikut ini.
1. Matahari adalah objek terbesar di
tata surya.
Matahari menyumbang lebih dari
99,8% total massa dari tata surya
(Jupiter menyumbang sebagian besar
sisanya).
Berikut adalah data tentang ukuran
matahari:
Jari-jari ekuator: 695.500 km
Keliling ekuator: 4.379.000 km
Volume: 1.142.200.000.000.000.000
km3
Massa:
1.989.000.000.000.000.000.000.000.
000.000 kg
Densitas: 1,409 g/cm3
2. Matahari merupakan bintang
terdekat dengan bumi.
Di banding bintang lain, matahari
sebenarnya termasuk rata-rata
ditinjau dari ukuran, usia, dan
suhunya.
Sementara beberapa bintang di
galaksi kita hampir setua alam
semesta (sekitar 15 miliar tahun),
matahari merupakan bintang
generasi kedua dan baru berusia 4,6
miliar tahun.
Tipe spektral: G2 V
Synodic period: 27,2753 hari
Kecepatan relatif terhadap bintang
berdekatan: 19,7 km/s
Solar constant (total solar
irradiance): 1,365-1,369 kW/m2
3. Manusia selalu mengenal
matahari.
Tidak seperti benda-benda lain di
tata surya, matahari telah dikenal
manusia sejak awal waktu.
Tidak ada tanggal penemuan atau
penemu matahari.
4. Sejak pembentukannya, matahari
telah menggunakan sekitar setengah
cadangan hidrogen di intinya.
Selama 5 miliar tahun ke depan atau
lebih, matahari akan terus
bertambah terang seiring
bertambahnya akumulasi helium
pada intinya.
Seiring berkurangnya pasokan
hidrogen, inti matahari harus terus
memproduksi tekanan yang cukup
untuk menjaga agar matahari tidak
runtuh ke dalam intinya sendiri.
Satu-satunya cara untuk bisa
melakukan hal ini adalah dengan
meningkatkan suhu. Namun pada
akhirnya, matahari akan kehabisan
bahan bakar hidrogen.
Pada saat itu, matahari akan
mengalami perubahan radikal yang
berakibat pada kehancuran tata
surya.
5. Orang Yunani menamakan
matahari sebagai Helios.
Namun, orang Roma menggunakan
nama Sol, yang masih digunakan
sampai sekarang, untuk menyebut
matahari.
Karena peran penting di kehidupan
kita, matahari menjadi benda
angkasa yang paling banyak
dipelajari.
Matahari telah mengilhami mitologi
di hampir semua budaya, termasuk
Mesir kuno, Aztec, penduduk asli
Amerika, dan Cina.
6. Ulysses adalah pesawat ruang
angkasa pertama yang mempelajari
kutub matahari.
Ulysses diluncurkan dari Space
Shuttle Discovery dan dikirim ke
Jupiter dengan roket pendorong yang
kuat.
Setelah mempelajari Jupiter selama
17 hari, Ulysses menggunakan
gravitasi Jupiter yang kuat untuk
melontarkannya mendekati matahari.
Misi penyelidik matahari lain adalah
SOHO atau Observatorium Solar and
Heliospheric Observatory yang telah
memantau matahari sejak April 1996.
7. Gaya tarik gravitasi yang kuat dari
matahari mempertahankan bumi dan
planet-planet lainnya di orbitnya
masing-masing.
Berikut adalah data gravitasi
matahari:
Gravitasi permukaan ekuator: 274,0
m/s2
Escape velocity: 2.223.720 km/jam
8. Matahari terdiri dari beberapa
bagian.
Selain inti penghasil energi surya,
interior matahari memiliki dua
wilayah yang berbeda: zona radiasi
dan zona konvektif.
Dari tepi inti luar, bagian pertama
adalah zona radiasi dan kemudian
zona konvektif, dimana suhu
menurun dari 8 juta menjadi 7.000 K.
9. Bagaimana “permukaan” dan
“atmosfer” matahari dibandingkan
dengan planet?
“Permukaan,” yang dikenal sebagai
fotosfer merupakan lapisan setebal
500 km dimana sebagian besar
radiasi matahari dan cahaya
terpancar. Bagian ini juga merupakan
tempat bintik matahari ditemukan.
Di atas fotosfer terletak kromosfer
(“lingkup warna”) yang dapat
teramati sekilas selama gerhana
matahari total sebagai bingkai
kemerahan di sekitar matahari.
Suhu terus meningkat seiring
bertambahnya ketinggian sampai
dengan 50.000 K, sedangkan
kepadatan turun menjadi 100.000
kali lebih sedikit daripada di
fotosfer.
10. Salah satu misteri yang belum
terpecahkan dari matahari
melibatkan corona (“mahkota”).
Di atas kromosfer terletak corona
(“mahkota”) yang menjulur keluar
dari matahari dalam bentuk “angin
matahari” ke tepi tata surya.
Corona sangat panas dan mencapai
jutaan derajat Kelvin.
Karena secara fisik tidak mungkin
mentransfer energi panas dari
permukaan yang lebih dingin dari
matahari ke korona yang jauh lebih
panas, sumber energi panas korona
telah menjadi misteri ilmiah selama
lebih dari 60 tahun.[]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar