Sabtu, 21 Maret 2015

SEJARAH PRAMUKA
Gagasan Boden Powell yang
cemerlang dan menarik itu akhirnya
menyebar ke berbagai negara
termasuk Netherland atau Belanda
dengan nama Padvinder. Oleh orang
Belanda gagasan itu dibawa ke
Indonesia dan didirikan organisasi
oleh orang Belanda di Indonesia
dengan nama NIPV (Nederland
Indische Padvinders Vereeniging =
Persatuan Pandu-Pandu Hindia
Belanda).
Oleh pemimpin-pemimpin
gerakan nasional dibentuk organisasi
kepanduan yang bertujuan
membentuk manusia Indonesia yang
baik dan menjadi kader pergerakan
nasional. Sehingga muncul
bermacam-macam organisasi
kepanduan antara lain JPO (Javaanse
Padvinders Organizatie) JJP (Jong
Java Padvindery), NATIPIJ (Nationale
Islamitsche Padvindery), SIAP
(Sarekat Islam Afdeling Padvindery),
HW (Hisbul Wathon).
Dengan adanya larangan
pemerintah Hindia Belanda
menggunakan istilah Padvindery
maka K.H. Agus Salim menggunakan
nama Pandu atau Kepanduan.
Dengan meningkatnya
kesadaran nasional setelah Sumpah
Pemuda, maka pada tahun 1930
organisasi kepanduan seperti IPO,
PK (Pandu Kesultanan), PPS (Pandu
Pemuda Sumatra) bergabung
menjadi KBI (Kepanduan Bangsa
Indonesia). Kemudian tahun 1931
terbentuklah PAPI (Persatuan Antar
Pandu Indonesia) yang berubah
menjadi BPPKI (Badan Pusat
Persaudaraan Kepanduan Indonesia)
pada tahun 1938.
Pada waktu pendudukan
Jepang Kepanduan di Indonesia
dilarang sehingga tokoh Pandu
banyak yang masuk Keibondan,
Seinendan dan PETA.
Setelah tokoh proklamasi
kemerdekaan dibentuklah Pandu
Rakyat Indonesia pada tanggal 28
Desember 1945 di Sala sebagai satu-
satunya organisasi kepanduan.
Sekitar tahun 1961
kepanduan Indonesia terpecah
menjadi 100 organisasi kepanduan
yang terhimpun dalam 3 federasi
organisasi yaitu IPINDO (Ikatan
Pandu Indonesia) berdiri 13
September 1951, POPPINDO
(Persatuan Pandu Puteri Indonesia)
tahun 1954 dan PKPI (Persatuan
Kepanduan Puteri Indonesia)
Menyadari kelemahan yang ada maka
ketiga federasi melebur menjadi satu
dengan nama PERKINDO (Persatuan
Kepanduan Indonesia).
Karena masih adanya rasa
golongan yang tinggi membuat
Perkindo masih lemah. Kelemahan
gerakan kepanduan Indonesia akan
dipergunakan oleh pihak komunis
agar menjadi gerakan Pioner Muda
seperti yang terdapat di negara
komunis. Akan tetapi kekuatan
Pancasila dalam Perkindo
menentangnya dan dengan bantuan
perdana Menteri Ir. Juanda maka
perjuangan menghasilkan Keppres
No. 238 tahun 1961 tentang Gerakan
Pramuka yang pada tanggal 20 Mei
1961 ditandatangani oleh Pjs
Presiden RI Ir Juanda karena
Presiden Soekarno sedang
berkunjung ke Jepang.
Di dalam Keppres ini
gerakan pramuka oleh pemerintah
ditetapkan sebagai satu-satunya
badan di wilayah Indonesia yang
diperkenankan menyelenggarakan
pendidikan kepramukaan, sehingga
organisasi lain yang menyerupai dan
sama sifatnya dengan gerakan
pramuka dilarang keberadaannya.
C. Perkembangan Gerakan Pramuka
Ketentuan dalam Anggaran
Dasar gerakan pramuka tentang
prinsip-prinsip dasar metodik
pendidikan kepramukaan yang
pelaksanaannya seperti tersebut di
atas ternyata banyak membawa
perubahan sehingga pramuka
mampu mengembangkan
kegiatannya. Gerakan pramuka
ternyata lebih kuat organisasinya
dan cepat berkembang dari kota ke
desa.
Kemajuan Gerakan
Pramuka akibat dari sistem Majelis
Pembimbing yang dijalankan di tiap
tingkat, dari tingkat Nasional sampai
tingkat Gugus Depan. Mengingat
kira-kira 80 % penduduk Indonesia
tinggal di pedesaan dan 75 % adalah
petani maka tahun 1961 Kwarnas
Gerakan Pramuka menganjurkan
supaya para pramuka mengadakan
kegiatan di bidang pembangunan
desa. Pelaksanaan anjuran ini
terutama di Jawa Tengah,
Yogyakarta, Jawa Timur dan Jawa
Barat menarik perhatian Pimpinan
Masyarakat. Maka tahun 1966
Menteri Pertanian dan Ketua Kwartir
Nasional mengeluarkan instruksi
bersama pembentukan Satuan Karya
Taruna Bumi. Kemudian diikuti
munculnya saka Bhayangkara,
Dirgantara dan Bahari. Untuk
menghadapi problema sosial yang
muncul maka pada tahun 1970
menteri Transmigrasi dan Koperasi
bersama dengan Ka Kwarnas
mengeluarkan instruksi bersama
tentang partisipasi gerakan pramuka
di dalam penyelenggaraan
transmigrasi dan koperasi. Kemudian
perkembangan gerakan pramuka
dilanjutkan dengan berbagai
kerjasama untuk peningkatan
kegiatan dan pembangunan bangsa
dengan berbagai instansi terkait.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar