1. Integrasi
Proses integrasi atau penyatuan
sosial terjadi jika perubahan sosial
itu membawa unsurunsur yang cocok
dengan nilai dan norma yang berlaku
di masyarakat. Penambahan
unsurunsur baru di dalam proses
perubahan itu menyatu di dalam
kerangka kepentingan struktur sosial
yang ada.
Sikap yang diambil oleh anggota
masyarakat dan struktur sosial yang
ada adalah sikap adopsi atau
menerima unsur baru sebagai bagian
dari sistem yang sudah ada. Bahkan,
dalam beberapa kasus dapat terjadi
bahwa unsur baru tersebut justru
menghidupkan atau memberi
kekuatan baru bagi berkembangnya
unsur yang sudah ada atau disebut
revitalisasi. Ada beberapa kelompok
sosial misalnya, yang secara positif
menerima kegiatan pariwisata karena
dapat menghidupkan kembali
kebudayaan tradisional yang hampir
punah akibat adanya kegiatan
pariwisata tersebut. Proses integrasi
dapat terjadi pula melalui cara
interseksi berbagai struktur sosial
yang berbeda dalam satu kesatuan
sosial. Perubahan sosial tidak
selamanya membawa pengaruh pada
pemisahan hubungan sosial tetapi
bisa jadi sebaliknya dapat
memperumit keterkaitan hubungan
antara kelompok-kelompok yang ada.
2. Disintegrasi
Kegagalan suatu masyarakat dalam
melakukan langkah penyesuaian
dapat menimbulkan disintegrasi
dalam kehidupan masyarakat
tersebut. Disintegrasi yang dimaksud
dapat berwujud dalam berbagai
bentuk, seperti pemberontakan,
demonstrasi, kriminalitas, kenakalan
remaja, dan lain sebagainya
Senin, 23 Maret 2015
Pengertian Integrasi dan Disintegrasi
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar