Senin, 23 Maret 2015

Asal Usul Bahasa Manusia

Beberapa bagian melodi dari bahasa
manusia berasal dari burung dan
primata (kera) lain, pragmatis dan
seperti bagian isi pidato. Terkadang
dalam 100,000 tahun terakhir,
kapasitas yang menyatu menjadi
bentuk bahasa manusia yang kita
kenal sekarang. Tapi, bagaimana
semua ini bisa terjadi? Hewan lain
tampaknya memiliki hal terbatas
yang dapat mengekspresikan bahasa
manusia, keunikan memungkinkan
untuk menghimpun makna baru tak
terhingga. Hal apa saja yang
memungkinkan bahasa manusia
berevolusi dari sistem bahasa yang
dibatasi?
Secara khusus, ilmuwan berpikir
bahwa beberapa kualitas suara
hewan tampaknya tak terbatas untuk
dimasukkan ke dalam bahasa
manusia modern. Ketika dianalisa,
hal ini menampilkan kualitas
terbatas pada bahasa hewan lainnya,
artinya komunikasi manusia lebih
mirip dengan hewan tanpa kita
sadari. Bahasa manusia dikenal unik,
tetapi jika menggunakannya terpisah
dengan cara yang benar, dua bagian
yang umumnya digunakan
mengidentifikasi batasan
sebenarnya. Kedua bagian komponen
memiliki hubungan dengan
pendahulunya, dunia hewan.
Menurut hipotesis penelitian ini,
mereka datang dan berkembang
bersama-sama dalam bahasa
manusia.
Miyagawa menyatakan bahwa bahasa
manusia terdiri dari dua lapisan
yang berbeda, lapisan ekspresif yang
berkaitan dengan struktur kalimat
bisa berubah, dan lapisan leksikal di
mana isi inti kalimat berada. Ide ini
didasarkan pada penelitian
sebelumnya oleh Noam Chomsky,
Kenneth Hale, dan Samuel Jay
Keyser. Lapisan ekspresif dan lapisan
leksikal terhubung dengan
pendahulunya, bahasa burung dan
mamalia lainnya. Dalam makalah lain
yang diterbitkan tahun lalu oleh
Miyagawa, Berwick, dan Okanoya
telah menyajikan kasus yang lebih
luas untuk menghubungkan antara
lapisan ekspresif bahasa manusia
dan kicau burung, termasuk
kesamaan melodi dan berbagai pola
'Beat'.
Burung memiliki melodi yang
bisa membentuk nyanyian,
dan hewan memiliki sejumlah
suara yang diciptakan dengan
makna tertentu. Hal ini telah
mendasari gagasan bahwa
bahasa manusia bisa saja
berasal dari modus
komunikasi, mengingat
kemungkinan ekspresi
tampaknya tak terbatas pada
manusia. Bagian tertentu
bahasa manusia sebenarnya
mengungkapkan operasi
terbatas, bagian yang mungkin
terkait dengan masa lalu
leluhur manusia.
Fenomena linguistik dalam
pembentukan kata 'anti' melibatkan
urutan terbentuknya awalan seperti
anti-virus, anti-rudal, dan
seterusnya. Beberapa ahli bahasa
berpendapat bahwa jenis konstruksi
seperti ini mengungkapkan sifat tak
terbatas pada bahasa manusia,
karena istilah 'anti-rudal' terus
tertanam di tengah kalimat. Kata
'anti-rudal' sebenarnya pengubah
yang berarti sebagai frase
perkembangan lebih besar, setiap
bentuk ekspansi berturut-turut
melalui kedekatan. dengan kata lain,
konstruksi terdiri dari unit diskrit
bahasa. Dalam hal ini manusia
menggunakan komponen 'Finite-
State' untuk membangun
komunikasi.
Hubungan antara kicau
burung dan sistem ekspresi
dengan komponen leksikal,
bahasa manusia berasal dari
kera. Dalam penelitian baru
sebelumnya, disebutkan nenek
moyang manusia berasal
antara burung dan manusia
telah ada sejak 300 juta tahun
yang lalu, dugaan ini menjadi
hubungan tidak langsung
melalui kera yang lebih tua,
bahkan mungkin terkait
dengan siamang perak.
Kompleksitas formasi bahasa tidak
terjadi pada kicauan burung dan
tidak pula terjadi pada hewan lain.
Ilmuwan menemukan lebih banyak
bukti bahwa hewan lain tampaknya
tidak dimiliki sistem semacam ini,
dua elemen ini (ekspresif dan
leksikal) dibawa bersama-sama oleh
manusia. Para ilmuwan mengakui
bahwa penelitian dan diskusi ini
akan terus berlanjut dan berharap
keterlibatan rekan lainnya untuk
mengembangkan hipotesis evolusi
bahasa manusia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar